Kampar - Kepala Desa (Kades) Bukit Ranah, Kecamatan Kampar Firdaus melakukan klarifikasi atas laporan warganya di Polres Kampar.

Laporan Polisi dan keterangan Fidra di sekretariat PWI Cabang Kampar berbanding terbalik dengan keterangan Firdaus dan warga saat ditemui, Rabu (9/12/2020) sore.

Saat di konfirmasi Firdaus menyampaikan insiden di kedai kopi itu tidak seperti yang dilaporkan. "Harusnya saya yang melaporkan dia," ucap Firdaus.

"Banyak saksi yang tau atas kejadian tersebut. Jadi saya tak perlu banyak komentar lah," ucapnya.

Sekdes Bukit Ranah Azwir menyampaikan Fidra sudah dinonaktifkan sebagai petugas keamanan (Penjaga Kantor Desa) sejak 23 Juli 2020, karena adanya pemangkasan anggaran Desa.

"Jadi apa yang ia tuntut lagi," ucap Azwir.

Sebetulnya, ada berbagai skenario dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab agar Firdaus berhenti menjadi Kadea Bukit Ranah, cetus salah seorang warga, termasuk aksi dilakukan Fidra.

"Tak mungkin Fidra berani mendatangi Polres Kampar sendiri, karena kita tau siapa dia," ujarnya.

Pada pemberitaan media online, Kades Bukit Ranah dilaporkan ke Polres Kampar atas dugaan pemukulan terhadap warganya sendiri.

Dari keterangan surat tanda terima laporan polisi, kejadian pemukulan yang dilakukan oleh Firdaus terhadap warganya sendiri ini terjadi pada pukul 21.00 Wib, Selasa 8 Desember 2020 di jalan lintas Pekanbaru-Bangkinang, tepatnya di sebuah warung kopi Desa Bukit Ranah.

Selanjutnya dalam isi surat ini pelapor bernama Fidra. Dan atas nama 1 orang terlapor dalam lidik Firdaus, sesuai dengan laporan polisi. No: LP/142/XII/2020/RIAU/RES KAMPAR tanggal 09 Desember 2020.

Surat ini ditandatangani oleh Kepala Kepolisian Resort Kampar, KA SPKT u.b Kanit I Bosman Tampubolan, yang diterima oleh pelapor. (Syailan Yusuf)