Bupati Garut, Ancam Putus Kontrak dan Balcklist Perusahaan Yang Pekerjaannya Minus Deviasi 10 Persen
GARUT, - Berawal dari keluhan warga juga pemakai kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang sering melintasi jalur play over jalan baru kadungora-leles kabupaten garut, terkait keadaan yang sangat membahayakan pemakai kendaraan saat melintasi jalur jalan baru yang baru selesai di bangun.
Berdasarkan pantauan dilapangan terdapat kegiatan pembangunan TPT di bawah play over yang masih belum beres dilaksanakan. Meski waktu pelaksanaan pengerjaan pembangunan tersebut sudah kadaluarsa atau habis masa kontraknya. Diperkirakan pembangunan tersebut baru kurang lebih 50 persen, sedangkan waktu sudah hampir memasuki penghujung tahun
Informasi yang dihimpun dari warga yang kerap bermain di lokasi jembatan, pembangunan TPT tersebut dilakukan sejak 6 Sampai 7 bulan yang lalu," kenapa sampai saat ini belum beres juga..? Kini pelaksanaan pembangunan TPT di jalur play' over tersebut sempat menjadi perbincangan publik dan menjadi perhatian beberapa pihak dinas ataupun instansi.
Diketahui, Orang Nomor 1 di Kabupaten Garut, Rudy Gunawan, sempat turun kelapangan pada tanggal 18/08/2020 untuk meninjau sejauh mana pengerjaan TPT yang dilakukan oleh pihak pemenang tender (PT) setelah 60 hari kerjanya.
Pada waktu itupun Rudi Gunawan, marah-marah menegur pelaksana dan pekerja di sana karena pengerjaan yang dilakukan di luar apa yang diharapkan.
Salah satu pekerja yang tidak mau disebutkan namanya saat ditanya terkait kapan pelaksanaan ini dikerjakan, saudara A menuturkan Saya hanya baru bekerja 10 hari di sini untuk pihak PT-nya Saya tidak tahu, Dan kepala pelaksana sedang di luar ungkap pekerja tersebut.
"Kami bekerja sama pimpinan pak.Gawing (mandor) dan pak gawing memiliki atasan namanya pak Agis yang beralamat di Gordah (Garut)," ucapnya.
Ketika ditanya apakah pengerjaan pembangunan TPT ini oleh PT Rizky Cipta Guna Perkasa dari Tasik, pekerja menjawab "oh bukan pak yang kami tahu PT Fauzan Putra Perkasa. Ujarnya.
Pembangunan TPT di jalur jalan Play over kadungora-leles tersebut memang sangat lambat di kerjakan. dengan menggunakan anggaran sumber dana bantuan provinsi (Banprov) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Garut, proses pemilihannya menggunakan sistem Paska kualifikasi di tahun anggaran 2020, dengan nilai pagu paket Rp 2.914.000.000,00
Dengan banyaknya Pelanggaran dalam pelaksanaan pengerjaan TPT ini bukan hanya dari Papan Proyek yang tidak terpang-pang melainkan jumlah tenaga kerjanya pun dari 6 orang hanya ada 4 orang.
Sementara pembangunan jembatan Ciojar, Kecamatan Banyuresmi, ruas jalan baypas program luncuran tahun 2019, dengan total anggaran sebesar Rp 6.450.990.000, pembangunannya sangat lambat. Diperkirakan pembangunan tersebut baru mencapai 60 persen, masih jauh sangat diharapkan.
Ironisnya pekerjaan yang mestinya dilaksanakan dengan banyak pegawai ternyata hanya dilakukan oleh satu orang pegawai. Bahkan waktu kontrak sudah habis dan sudah beberapa kali diperpanjang.
Yang sangat menherankan, pemenang lelang yakni PT. Rizky Cipta Guna Perkasa, yang beralamat di Kota Tasikmalaya, tidak terlihat adanya keseriusan dalam menyelesaikan pembangunan jembatan Ciojar. Yang lebih mengherankannya lagi PPK PUPR yang bertanggungjawab, sama sekali tidak terlihat memberikan teguran.
Belum lagi ditambah terdaptnya pekerjaan peningkatan ruas jalan toblong-simpang, Kecamatan Peundeuy, dengan total anggaran Rp 9.826.380.000, pekerjaannya belum rampung. Bahkan banyak pengendara yang kerap celaka, dengan kualitas pekerjaan betonisasi yang sudah rapuh.
Sementara Bupati Garut, Rudy Gunawan, SH, MH, mengaku sudah mengeluarkan edaran, jika pekerjaan deviasi minus 10 persen sampai tanggal 20 Desember, atau tidak sesaui dengan progres, maka kontrak akan diputus dan perusahaan dimasukan ke daftar blacklist.
"Kita akan tegas jika sampai 20 Desember terjadi deviasi 10 persen, kita akan putus kontrak disemua kegiatan pekerjaan yang belum mencapai target," ujarnya.
Rudy, sangat kecewa dengan pekerjaan yang lambat pelaksanaannya, informasi keluhan banyaknya pembangunan yang mangkrak dan masih jauh di bawah target sudah terus masuk. "Sekarang wartawan menemukannya. Intinya kita akan putus kontrak," tegasnya.(*)
Laporan : Den Restu Fauzi 75
Komentar Anda :