⋅ Galeri Foto ⋅ Advertorial
   
 
BMKG Melalui Stasiun Klimatologi Aceh Membuka Secara Resmi Kegiatan Literasi Iklim Untuk Kawula Muda 2024
Kamis, 10-10-2024 - 17:24:16 WIB
TERKAIT:
   
 

 


JAKARTA-- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Aceh membuka secara resmi kegiatan Literasi Iklim untuk Kawula Muda 2024. Mengusung tema "Satu Langkah, Seribu Dampak: Peran Pemuda sebagai Pionir Aksi Iklim", kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda dalam menghadapi perubahan iklim. Acara yang berlangsung dari 8 hingga 9 Oktober 2024 ini merupakan hasil kolaborasi antara BMKG dengan Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala (USK) serta komunitas e-Tikbroh.yak yang dibina oleh USK, bersama Himpunan Mahasiswa Fisika USK, Rabu (9/10).



Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid, menggabungkan pertemuan Dengan luring, di Aula Fakultas MIPA USK serta Bank Sampah USK. Dua rangkaian utama dalam acara ini meliputi seminar yang membahas iklim, perubahan iklim, dan strategi adaptasi bagi kaum muda, serta kegiatan lapangan berupa aksi nyata dalam praktek pemilahan sampah dan pembuatan ecobrick di Bank Sampah USK oleh komunitas e-Tikbroh.yak.


Literasi Iklim ini diikuti oleh 130 mahasiswa dari berbagai fakultas di USK, serta melibatkan beberapa lembaga seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Aceh, dan sejumlah LSM lingkungan.


Dalam sambutannya, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Dr. Ardhasena Sopaheluwakan, mengungkapkan rasa terima kasih atas kolaborasi ini, serta menekankan pentingnya memastikan informasi dan peringatan dini mengenai iklim dapat dipahami dan diterima dengan baik oleh masyarakat.


"Hal ini, menurutnya, sangat krusial dalam meminimalisir dampak bencana yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem dan perubahan iklim. BMKG berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan adaptasi terhadap perubahan iklim, terutama di wilayah rawan seperti Aceh," kata Ardhasena, saat keterangan, Kamis (10/10).


Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemitraan, dan Bisnis USK, Prof. Dr. Ir. Taufiq S., M.Eng., IPU, turut mengapresiasi peran pemuda sebagai agen perubahan dalam menghadapi krisis iklim. Menurutnya, tema "Satu Langkah, Seribu Dampak" merefleksikan betapa langkah kecil pemuda dapat memberikan dampak besar dalam mengatasi isu global ini. "Generasi muda dinilai memiliki potensi besar untuk membawa perubahan signifikan dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim," tandas Taufiq.


Pj Walikota Banda Aceh, Ade Surya, S.T., M.E., dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan BMKG dalam mengatasi masalah perubahan iklim dan pengelolaan sampah di Aceh. Beliau menyampaikan apresiasi atas dukungan data dari BMKG dan kontribusi akademis dari USK dalam menghadapi tantangan iklim di wilayah tersebut.


Acara seminar ilmiah yang menjadi bagian dari Literasi Iklim ini juga diisi oleh para pakar di bidang iklim, perubahan iklim, dan lingkungan. Dari BMKG, Eko Cahyo P., S.P., M.Si., memberikan pemaparan mengenai informasi iklim di Aceh, sementara Siswanto, M.Sc., Ph.D., menyajikan data dan fakta terkait perubahan iklim. Seminar ini juga dihadiri oleh ahli dari DLHK Aceh dan USK, yang membahas perubahan iklim di Aceh dan dampaknya terhadap bencana hidrometeorologi.


Selain diskusi akademis, kegiatan ini juga ditandai dengan penandatanganan sejumlah kerja sama penting. Penandatanganan MoU antara BMKG dan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu, serta MoA antara BMKG dan Fakultas MIPA USK, menjadi langkah strategis untuk memperkuat sinergi dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Produk daur ulang sampah seperti tas, bantal, dan ecobrick yang dipamerkan oleh komunitas e-Tikbroh.yak menjadi bukti nyata bahwa aksi iklim dapat dilakukan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.


Dengan terlaksananya kegiatan ini, BMKG berharap literasi iklim dapat semakin membekali pemuda Aceh dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dan menghadapi perubahan iklim global. Kolaborasi aktif antara BMKG, USK, dan berbagai pihak lain akan terus didorong guna mewujudkan masyarakat yang lebih tanggap dan siap dalam menghadapi tantangan iklim masa depan. (Dade)




 
Berita Lainnya :
  • BMKG Melalui Stasiun Klimatologi Aceh Membuka Secara Resmi Kegiatan Literasi Iklim Untuk Kawula Muda 2024
  •  
    Komentar Anda :

     
     
    Bappeda Kampar Gelar FKP Ranwal RKPD 2024
     
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Sumatera
    + Jabar
    + Riau
    + Infrastruktur
     
     

     

     
    + Ekbis
    + Cityzen
    + Siaran Pers
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 HKindonesia.com - Harian Kita Indonesia - Membangun untuk Indonesia, all rights reserved