⋅ Galeri Foto ⋅ Advertorial
   
 
Mabes Polri Harus Turun Langsung, Dugaan Sabotase Speedboat yang Menewaskan Benny Laos
Senin, 14-10-2024 - 06:03:18 WIB
TERKAIT:
   
 

 


JAKARTA-- Tragedi kebakaran speedboat Bella 72 yang menewaskan calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos, pada Sabtu, 12 Oktober 2024, di Dermaga Pelabuhan Regional Bobong, Maluku Utara, menyisakan banyak tanda tanya. Selain menewaskan Benny Laos, insiden ini juga merenggut nyawa beberapa orang lainnya yang ikut dalam rombongan. Peristiwa ini mendapat sorotan masyarakat luas.


Menurut kesaksian anak buah kapal (ABK) bernama Budi, kejadian dimulai saat speedboat Bella 72 mengisi bahan bakar di pelabuhan. Budi mencatat adanya dua orang tak dikenal yang naik ke atas speedboat untuk meminta kaos. Mereka turun tak lama sebelum Benny Laos dan rombongannya masuk ke dalam speedboat. Tak lama setelah pengisian bahan bakar selesai, terjadi ledakan dari bagian belakang speedboat yang memicu kebakaran.


Praktisi hukum Ridwan Hanafi, mengatakan
bahwa kehadiran orang-orang tak dikenal sebelum kejadian menimbulkan kecurigaan adanya unsur sabotase. Ridwan menekankan bahwa peran Mabes Polri sangat diperlukan untuk mengusut tuntas insiden ini, guna memastikan tidak ada unsur kesengajaan yang mengarah pada sabotase.


"Ia, menjelaskan bahwa dugaan sabotase cukup kuat berdasarkan beberapa temuan awal. Pertama, adanya dua orang tak dikenal yang berada di atas speedboat sebelum kejadian dan tidak memiliki hubungan dengan rombongan Benny Laos. Kedua, ledakan terjadi bukan dari lubang bahan bakar, yang menurut Budi, mengindikasikan bahwa sumber api mungkin berasal dari tempat lain, bukan akibat kelalaian pengisian bahan bakar," kata Ridwan, kepada wartawan, Minggu (13/10).


Lebih lanjut, kata Ridwan mengungkapkan kejanggalan dalam urutan kejadian. Benny Laos dan rombongannya baru memasuki speedboat setelah proses pengisian bahan bakar selesai. Oleh karena itu, proses penyelidikan harus benar-benar menyeluruh, dengan memeriksa setiap komponen dan elemen yang ada di sekitar tempat kejadian perkara.


Sebagai praktisi hukum, Ridwan Hanafi menegaskan pentingnya keterlibatan Mabes Polri dalam menyelidiki insiden ini. Menurutnya, Mabes Polri harus segera melakukan penyelidikan forensik untuk memastikan apakah benar terjadi sabotase atau ledakan terjadi karena faktor lain. Penyelidikan ini juga harus melibatkan pemeriksaan rekaman CCTV dan pengumpulan saksi-saksi, termasuk ABK yang berada di tempat kejadian.


“Saat ini kami menaruh harapan kepada Mabes Polri untuk mengusut dugaan sabotase speedboat yang ditumpangi Benny Laos. Kehadiran Mabes Polri dalam penyelidikan sangat penting agar insiden ini mendapat perhatian yang adil dan komprehensif,” ujarnya.


Jika terbukti bahwa insiden ini merupakan hasil sabotase, maka ini bisa menjadi kasus pidana serius yang melibatkan pihak-pihak tertentu. Ridwan Hanafi mendesak agar pihak berwenang tidak hanya fokus pada kejanggalan teknis, tetapi juga melakukan investigasi mendalam terhadap latar belakang politik dan personal Benny Laos, yang mungkin berkontribusi pada insiden ini. Menurut Ridwan, proses penyelidikan harus meliputi pemeriksaan terhadap orang-orang di sekitar Benny Laos, termasuk kemungkinan adanya motif politik.


Ridwan menambahkan mengingat posisi Benny Laos sebagai calon gubernur, investigasi ini harus dilakukan secara transparan dan melibatkan pihak-pihak independen untuk memastikan integritas proses hukum. Kami tidak ingin ada pihak yang mengambil keuntungan dari insiden tragis ini dengan menutup-nutupi kebenaran.


Insiden terbakarnya speedboat yang menewaskan Benny Laos bukan hanya tragedi bagi keluarga dan pendukungnya, tetapi juga menjadi ujian bagi integritas hukum di Indonesia. Dugaan adanya sabotase menambah bobot kasus ini, dan permintaan Ridwan Hanafi agar Mabes Polri turun tangan adalah langkah tepat untuk memastikan keadilan. Melalui penyelidikan menyeluruh dan transparan, diharapkan kebenaran akan terungkap, sehingga pihak-pihak yang bersalah dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.
Dengan adanya dukungan dari pihak kepolisian dan perhatian masyarakat, diharapkan proses hukum akan berjalan lancar dan keadilan bagi korban dapat ditegakkan.(dade




 
Berita Lainnya :
  • Mabes Polri Harus Turun Langsung, Dugaan Sabotase Speedboat yang Menewaskan Benny Laos
  •  
    Komentar Anda :

     
     
    Bappeda Kampar Gelar FKP Ranwal RKPD 2024
     
     

     

    Quick Links

     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     

    Kanal

     
    + Nasional
    + Sumatera
    + Jabar
    + Riau
    + Infrastruktur
     
     

     

     
    + Ekbis
    + Cityzen
    + Siaran Pers
    + Indeks Berita
     
     
    © 2020 HKindonesia.com - Harian Kita Indonesia - Membangun untuk Indonesia, all rights reserved